Rabu, 15 Februari 2012

hasil dan pembahasan Pemisahan dan Pemurnian

Hasil dan Pembahasan


Pemisahan dan Pemurnian

Pada percobaan pertama yaitu pada pasir dicampurkan dengan air pada saat diaduk akan berhomogen namun ketika diendapkan pasir akan mengaendap kebawah dan air tetap jernih. Kemudian larutan ditumpahkan. Pemisahan ini disebut dekantasi. Hal ini sesuai dangan pendapat Wong (2011) yang mengatakan dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi).
Percobaan kedua yaitu mengamati larutan bubuk kapur didalam larutan. Awalnya larutan bercampur homogen namun ketika disaring tertinggallah ampas bubuk kapur atau yang disebut residu pada kertas saring, dan air jernih kembali. Ini disebut dengan penyaringan atau filtrasi. Hal ini juga sesuai dengan peengertian penyaringan. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilo Tri A (2011) bahwa filtrasi, yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan menggunakan filter (penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan sisa filtrasi disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang tidak saling larut.
Percobaan ketiga yakni garam yang dimasukkan kedalam air dan diaduk hingga homogen, kemudian diuapkan. Setelah beberapa menit terlihat kristal-kttistal putih dipinggir cawan penguap. Ini disebut demgan kristalisasi. Ini sesuai dengan pendapat Kednan (1991), kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
Percobaan keempat yaitu mengamati garam CuSO4.5H2O yang diuapkan di atas pembakar. Dalam penguapan tersebut terdapat kristal-kristal berwarna biru di pinggir cawan penguap. Ini disebut kristalisaasi. Ini sesuai dengan pendapat Kednan (1991), kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal
Percobaan kelima adalah mengamati air saringan dan air cucian disatukan kemudian diuapkan di atas pembakar. Hasilnya adalah air menggumpal seperti butter. Destilasi, yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen campuran tersebut melalui pemanansan/pendidihan campuran. Destilasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang berbeda titik didihnya. (Michael Purba:2006)
Percobaan keenam, pada saat yod yang sudah dikotori dwngan pasir tadi dpanaskan dalam cawan penguap yang kemudian ditutup dengan kaca erloji. Maka terbentuklah kzat padat pada kaca erloci dengan bentuk tidak beraturan. Setelah didinginkan terbentuk kristal-kristal ungu. Hal ini sesuai dengan pernyatan stanley (2006)., sublimasi adalah perubahan zat dari wujud zat padat ke gas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar