Rabu, 15 Februari 2012

Tinjauan Pustaka Stoikiometri

Stoikiometri

Hukum Avogadro berbunyi “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama”. (Michael Purba:2006)
Untuk menyederhanakan jumlah partikel digunakan konsep mol. Mol menyatakan satuan jumlah zat. Satuan jumlah zat ini sama halnya dengan penyederhanaan jumlah suatu barang. Penyederhanaan ini perlu dilakukan karena proses kimia yang berlangsung dalam kehidupan sehai-hari melibatkan kesimpulan partikel sangat kecil yang jumlahnya sangat besar. 1 mol zat mengandung 6,02 x 1023 partikel. 6,02 x 1023 adalah bilangan avogadro. (Chemia:2009)


4
Persamaan Reaksi merupakan suatu cara untuk menerangkan reaksi atau proses kimia. Sehubungan dengan persamaan reaksi, kita mengenal adanya koefisien, yaitu angka didepan rumus pada persamaan reaksi yang menunjukan perbandingan jumlah mol zat. Bila gas berwujud gas, maka koefisien juga menunjukan perbandingan volume. (Muchtaridi :2009)
Sistem Konsentrasi digunakan untuk menghitung jumlah zat dalam suatu larutan berdasarkan konsentrasi analitik. Sistem konsentrasi ini terdiri atas :
Kemolaran (molaritas) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter (dm3) larutan.

M = mol zat terlarut = mol zat terlarut
Volume larutan (L) ml (larutan)
Sistem ini didasarkan pada volume larutan dan digunakan dalam prosedur laboratorium yang jumlahnya diukur.
Molaritas larutan (M) = N/V, dimana n = gram/BM
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1000 gram pelarut.

m = mol zat pelarut
Massa zat pelarut (kg) atau
m = massa zat terlarut x 1000 gram
Mr massa pelarut(gram)
Persen Berat adalah jumlah gram zat terlarut dalam setiap 100 gram larutan.

% zat X = massa zat terlarut (g) x 100%
Massa larutan (g)

Pada sistem ini memperinci jumlah gram solut per 100 gram larutan.
Sistem ini menyatakan bagian suatu komponen dalam satu juta bagian suatu campuran.
Rumus Empiris adalah rumus yang paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom dari berbagai unsur dalam senyawa.
5
Dalam perhitungannya yaitu setelah susunan suatu senyawa ditentukan secara eksperimen, senyawa tersebut bersama-sama
dengan bobot-bobot atom yang diketahui, kemudian dapat digunakan untuk menghitung angka banding tersederhana dari atom-atom dalam senyawa itu dan dengan dengan demikian rumus empirisnya. (Dea Nugraha:2010)
Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut hubungan kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi.Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: menulis persamann reaksi, menyetarakan koefisien reaksi, memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol. (Misbachudin:2011)
Stoikimetri berasal ari bahasa Yunani,, yaitu stoicheion yang berati unsur, metron artinya mengukur. Jadi stoikiometri adalah perhitungan kimia.
Ada lima hukum dasar dalam perhitungan kimia, yaitu Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier), Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust), Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton), Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac), dan Hukum Avogadro.
Hukum Lavoisier atau Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Pada tahun 1785, Antoine Lavoisier menemukan fakta bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi yang ditimbang secara teliti setiap eksperimennya, menghasilkan massa zat yang selalu tetap.
Hukum Boyle berbunyi “ Gas dengan massa tertentu maka hasil kali volume dengan tekanan dibagi oleh suhu yang diukur dalam Kelvin adalah tetap”.
Hukum Perbandingan Tetap atau Hukum Proust berbunyi :
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam setiap senyawa selalu tetap”.



6


Hukum Perbandingan Berganda atau Hukum Dalton berbunyi “Jika dua unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya, massa unsur kedua dalam senyawa-senyawa itu akan berbanding sebagai bulat dan sederhana.
Hukum Perbandingan Volume atau Hukum Gay-Lussac berbunyi “Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan-bilangan bulat dan sederhana”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar