Rabu, 15 Februari 2012

hasil dan pembahasan Stoikiometri

Stoikiometri

Stoikimetri CuSO4- NaOH
NaOH mL CuSO4 mL TM TA ∆T
8 5 27º C 31º C 4º C
7 6 27º C 31º C 4º C
6 7 27,5º c 32º C 4,5º C
5 8 27,5º c 31º C 3,5º C





Stoikometri Asam Basa

NaOH mL HCl mL TM TA ∆T
1 5 27°C 30°C 3°C
2 4 27°C 32°C 4°C
3 3 27°C 33°C 5°C
4 2 27°C 31°C 4°C
5 1 26,5°C 34°C 7,5°C




Berdasarkan hasil diatas, perubahan yang menjadi faktor utama adalah perubahan suhu yang digunakan untuk menentukan stoikiometri dari larutan tersebut.
Data yang didapatkan, dibuat dalam bentuk grafik hubungan antara perubahan temperatur dengan mmol CuSO4/mmol NaOH atau perubahan suhu dengan mmol NaOH/mmol HCl. Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya perubahan konsentrasi dan jumlah dari suatu larutan bisa mempengaruhi perubahan temperatur suatu larutan. Sehingga dapat diketahui pada suhu dan mmol berapa yang menjadi titik minimum dan maksimum stoikiometri.
Titik maksimum adalah titik maksimal yang dicapai pada angka yang dihasilkan dari suatu larutan dengan perbandingan suhu dan kuantitas molar pereaksinya sedangkan titik minimum adalah titik terendah yang dicapai pada angka yang dihasilkan dalam tabel.
Terlihat dalam grafik sumbu x yaitu volume kedua larutan yang dipakai sedangkan sumbu y yaitu selisih antara Takhir dikurangi Tmula.
Grafik 1. Sistem CuSO4 + NaOH. Berdasarkan data dari grafik diatas maka:
Titik maksimum (6 , 4,5) dan titik minimum ( 5 , 3,5). Grafik 2. Sistem NaOH +
HCl. Berdasarkan data dari grafik diatas maka: Titik maksimum ( 5 , 7,5 ) Titik minimum ( 1 , 3 ).
Dalam percobaan pertama dapat dituliskan persamaan reaksi :
CuSO4 + NaOH → Ca(OH)2 + NaSO4 dan pada reaksi tersebut menghasilkan karena merupakan reaksi pengendapan dan Cu tidak bercampur dengan SO4, pada percobaan kedua dapat dituliskan persamaan reaksi : NaOH + HCl → NaCl + H2O
Stoikiometri dapat diaplikasikan dalam bidang pangan dalam pembuatan tape dan menentukan kadar kalori, vitamin, lemak, mineral dengan perhitungan suhu stoikiometri.

1 komentar: