Rabu, 15 Februari 2012

Materi dan Metoda

Materi dan Metoda


Waktu dan Tempat

Adapun praktikum kimia dasar ini dilakukn setiap hari Senin pukul 08.00-10.00, di lakukan di laboratorium yang terletak di gedung MIPA Universitas Jambi.


Materi

Adapun alat yang perlu disiapkan pada praktikum pemisahan dan pemurnian adalah gelas kimia yang berukuran 50ml dan 250 ml, corong, cawan penguap,gelas ukur 50ml, pembakar, kaca erloji, dan kertas saring. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu CuSO4.5H2O, garam dapur, yod, kapur tulis, dan pasir.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum stoikiometri yaitu gelas kimia, kertas, penggaris, pensil, tinta warna biu, hitam, merah,lidi dan air. Sedangkan pada praktikum stoikiometri adalah gelas piala, termometer, larutan CuSO4, NaOH, HCl.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kromatografi yaitu gelas kimia, kertas, penggaris, pensil, tinta warna biu, hitam, merah,lidi dan air.
Alat dan zat yang diperlukan pada praktikum laju reaksi seperti labu 250 mL 4 buah, tabung ukur 100 mL, larutan natrim tiosulfat 1M, larutan asam klorida, batang gelas, gelas kimia 100mL, mortir, kalim iodida, merkuri klorida, pipet tetes 3 buah, gelas kimia 150 mL, tabung ukur 25 mL, tabung raksi kecil, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, stopwatch, larutan asamoksalat 0,05M, larutan Kaliu, permangant 0,01M dan larutan asam sulfat 0,5M.
Alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum titrasi oksidasi reduksi adalah pipet 25ml, buret 50ml, labu titrasi 250ml, labu takar, larutan asam oksalat, larutan KMnO4, dan pembakar.
12

Metoda

Percobaan pertama pada praktikum pemisahan dan pemurnian, masukkan kurang lebih 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian diaduk. Biarkan pasir mengendap. Kemudian tuangkan larutan bagian atas. Percobaan kedua, masukkan bubuk kapur tulis ke dalam gelas kimia, kemudian diaduk. Siapkan corong dan kertas saring, lalu lakukan penyaringan. Percobaan ketiga, larutkan garam dapur dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian larutan garam ini disaring dengan mmenggunakan kertas saring. Uapkan garam yang telah diisaring ini dalam cawan penguap. Percobaan keempat, larutkan 10 gram CuSO4.5H2O ke dalam 50 ml air. Lalu uapkan larutan ini di atassmpembakar sehingga volume menjadi 20 ml, kemudian didnginkan. Perhatikan kristal yang terjadi. Percobaan kelima, campurkan satu sendok pasir dan satu sendok garam dapur, sampai homogen. Masukkan kedalam gelas kimia, panaskan campuran ini kemudian saring. Zat padat yang tertinggal di corong cuci dua sampai tiga kali denga 5 ml air. Air saringan dan air cucian disatukan, kemudian uapkan di aas pembakar dalam cawan penguapan. Jika airnya sudah hampir habis, hendaknya disishkan sebentar dan biarkan air menguap sendiri. Percobaan keenam, masukkan 2 gram yod yang kotor dikoori dengan pasir atau natrium karbonat ke dalam cawan penguapan. Tutup cawan dengan kaca erloji. Sesudah didinginkan kumpulkan kristal-kristal tersebut. Perhatikan bentuk kristal yang terbentuk.
Metoda pada stoikiometri sistem CuSO4 – NaOH yaitu gunakan larutan CuSO4 1 M dan NaOH 2 M. Masukkan 8 mL NaOH ke dalam gelas kimia atau gelas plaastik dan cata temperaturnya. Sementara diaduk, tambahkan 5 mL larutan CuSO4 yang diketahui temperatur awalnya dan amati temperatur dari campuran. (hal yang perlu dicatat temperatur larutan CuSO4 harus diatur agar sama dengan temperatur larutan alkali dalam gelas kimia ssebelum pencampuran). Kemudian ulangi percobaan menggunakan 6 mL NaOH dan & mL CuSO4, 5 mL NaOH dan 8 mL CuSO4, dan terakhrir 7 mL NaOH dan 6 mL CuSO4.

13
Metoda stoikiometri asam-basa yatu ke dalam 5 buah gelas piala masukkan berturut-turut 1, 2, 3, 4 dan 5 mL larutan NaOH, dan ke dalam 5 buah gelas piala lainnya masukkan berturut-turut 1, 2, 3, 4 dan 5 mL larutan HCl. Temperatur dari tiap-tiap macam larutan diukur dicata. Kemudian ambil harga rata-ratanya (ini adalah temperatur mulam-mula TM). Setelah itu kedua macam larutan inidicampurkan sedemikian rupa, sehingga volume campuran larutan asam dan basa ini selalu tetap yaitu 6 mL. Perubahan temperatur yang terjadi selama campuran ini diamati dan dicata sebagai temperatur akhir. Dengan demikian diperoleh harga ∆T untuk setiap kalli pencampuran larutan asamm basa. Selanjutnya, buatlah grafik antara ∆T sumbu y dan volume sumbu x.
Adapun metoda praktikum kromatogafi yaitu buatlah garis dengan pensil 1 cm dari ujunag bawah kertas kromatografi. Buat titik dengan tinta hitam ditengah garis. Buat titk dengan tinta lain di sebelah kiri dan kana dengan jarak 2 cm, biarkan mengering. Kemudian gulung kertas hingga membentuk silinder. Tempetkan kertas dalam gelas kimia yang baerisi air setinggi 1 cm, sehingga ujunag kertas tercelup dalam air (jaga sehinga titik tinta tidak sampai tercelup/ terendam air). Biarkan aiir merambat kebagian atas kertas, zat warna dalam tinta akan ikut merambat naik. Jika air sudah merambat mendekati ujung atas kertas, keluarkan kertas dan beri tanda batas rambatan air. Perhatikan noda-noda zat warna dalam tinta. Biarkan kertas mengering. Ukur jarak batas air dan jarak tiap noda zat warna dari garis pensil pada ujung bawah kertas. Hitung harga perbandingan kedua jarak.
Cara pengerjaan reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida pada praktikum faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu tuangkan kedalam masing-masing labu yang ditandai A,B,C 25 mL natrium tiosulfat 1M. Kemudian kedalam B dan C tambahkan berturut-turut 25mL dan 50 mL air dan guncangkan labu-labu itu, agar terjadi pencampuran yang sempurna. Lalu pada labu Abubuhkan 25 mL asam klorida5M dan kkcok labu tersebut jalankan stopwatch tepat pada saat larutan larutan asam klorida dituangkan dan hentikan stopwatch tepat pada saat kekeruhan timbul. Lakukan hal yang sama pada larutan B dan C.

14
Terakhir bandingkan kecepatan pembebasanbelerang itu dan terangkan hasil-haasil yang terxapai, catat semua hasil percobaan pada lembaran pengamatan. Cara pengerjaan reaksi antara kalium iodida dan merkuri klorida yaitu taruh kira-kira 2 gram masing-masing dari kalium iodida dan merkuri klorida dalam gelas kimia dan amati perubahan yang terjadi. Aduk campuran itu dengan batang gelas, mula-mula secara paearlahan lalu dengan cepat, dan akhirnya tambahkan air 1 mL. Catat semua pengamatan pada lembaran pengamatan. Reaksi ketiga adalah reaksi antara kalium permanganat dan asam oksalat yaitu encerkan 50 tetes larutan asam okksalat dengan air hingga menjadi 25 mL (larutan A). Lakukan hal yang sama dengan larutan kalium permangant (larutan B). Selanjutnya dalam satu tabung reaksi kecil bubhkan pada 2 tetes larutan A, 2 tetes larutan asam sulfat 0,5 M dan 1 tetes larutan B. Jalankan stopwatch ketika tetes terakhir ini ditambahkan.. ukur waktu yang diperlukan agar warna larutan hilang. Kemudian panaskan tabung reaksi yang mengandung 2 tetes larutan A dan tetes larutan asam sulfat 0,5 M dalam air mendidih selama 10 setik. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan B, dan catat waktu yang diperlukan agar warna kalium permanganat itu hilang.
Pada praktikum titrasi oksidasi dan reduksi, cara pengerjaannya adalah ukur 5ml larutan asam oksalat standar ke dalam labu elenmeyer, tambahkan 30ml air dan tambahkan 6ml H2SO4 2M, panaskan sampai hampir mendidih (± 700C), titrasi dengan larutan KMnO4 sehingga terjadi perubahan warna. (perhatikan: pada awal titrasi warna KMnO4 tidak segera hilang)










15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar